Do y’all know that MBTI wasn’t made by a Psychologist ?
Pasti udah
pernah denger atau lihat teman atau kerabat kalian ngomongin hasil tes MBTI
mereka kan ?
“Eh, aku banget.
Bener ini. Aku introvert; Extrovert; dsb.”
Tapi dari kalian
ada yang tau gak si MBTI itu apaan?
Itu yang mau
saya bahas.
MBTI dibuat oleh
Myer-Briggs yang merupakan Ibu dan Anak. Katharine Cook Briggs (Ibu) merupakan
lulusan Agriculture dan bukan Psychology. MBTI itu
sebenernya terinspirasi dari teorinya Carl Jung (1920) tentang Psychological
Types yang isinya ada Extrovert dan Introvert.
Asal muasal tes
MBTI itu gimana si?
Jadi, awalnya
tes ini digunakan sebagai salah satu upaya untuk membantu perempuan memasuki
dunia kerja pada masa perang yang sesuai dengan kepribadian mereka. Kemudian
dikembangkan lagi oleh Myer-Briggs karena si Isabel (Anak) ini ‘penasaran’
(punya ketertarikan) sama tipe-tipe kepribadian. Tapi both of them ga punya
background tentang Psychology karena Isabel lulusan Political Science.
Nah, modal
‘kepo’ akhirnya mereka berhasil deh buat test MBTI.
MBTI sendiri
berstandar pada 4 dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis):
- Introvert (I)
& Extrovert (E)
- Sensing (S)
& Intuition (N)
- Thinking (T)
& Feeling (F)
- Judging (P)
& Perceiving (P)
Nah dari sini,
munculah INTJ, ENFP, dsb sebagai result test MBTI.
Sebenernya kita
semua tuh punya trait-trait ini, Cuma kadang ada kecenderungan di salah satu.
Tapi gak menutup kemungkinan kita bisa dua-duanya. Karena traits tersebut
adalah suatu continuum atau spectrum, jadi bukan hal yang exact A atau B
melainkan ada di satu garis yang sama. Nah setiap orang punya kecenderungan di
titik mana dalam satu continuum tersebut. Bisa berubah, tapi kecenderungannya
masih dikatakan sama.
Kegunaan MBTI
itu apa si?
Jadi karena MBTI
itu personality test, ya kegunaannya untuk melihat kepribadian seseorang. MBTI
bisa digunakan untuk konseling karir, organizational behaviour, leadership dan
recruitment & selection. Tapi perlu diingat ya teman-teman, MBTI ini bukan
untuk dipake di Psikologi Klinis karena reliability dan validity nya masih
dipertanyakan.
Menurut Boyle
(1995), beberapa research ada yang bilang kalau tes MBTI ini valid dan
reliable. Tapi overall dari beberapa hasil research lainnya menunjukan hasil
sebaliknya. Jadi hasil researchnya bertentangan satu sama lain.
Jadi tes MBTI
ini sebenernya masih abu-abu banget dan validitasnya masih tergolong rendah
karena test ini termasuk dalam non-scientific test. Makanya ga bisa dijadikan
acuan.
Cuma mau
ngingetin ya teman-teman, jangan terpaku pada satu alat tes kepribadian,
apalagi tes online di internet dan ga pake analisis langsung dari professional.
Hati-hati guys! Karena hal-hal seperti ini bisa berujung pada self-diagnose.
Author's note:
“Saya pribadi merasa ketika kita coba MBTI, we know the result; We'll get boxed into that personality. I'm worried I might have to match the things I say or do to fit that
personality. I might get boxed into it. Anyway, it's impossible to know who a person is just based on their
MBTI test.”
Semoga bermanfaat.
Love, R.
Xoxo.
Reference:
- Boyle, G. J. (1995). Myers-Briggs Type Indicator (MBTI): Some Psychometric Limitations. Australian Psychologist, 30(1), 71-74.
- Pittenger, D. J. (1993). The Utility of the Myers-Briggs Type Indicator. REVIEW OF EDUCATIONAL RESEARCH, 467.
- McCaulley, M. H. (1990). The Myers-Briggs Type Indicator and Leadership. In K. E. Clark & M. B. Clark. Measures of Leadership, 381-418.
- Provost, J. A., & Anchors, S. (1987) Application of the Myers-Briggs Type Indicator Higher Education. Palo Alto: CA: Consulting Psychologist.